Phishing merupakan tindakan kejahatan digital untuk mendapatkan informasi penting dengan cara melakukan penipuan menggunakan email, sms, atau situs web palsu. Salah satu upaya untuk mencegah terjadinya serangan phishing adalah dengan meningkatkan kesadaran atas ancaman siber dari sisi end user atau pengguna (human firewall). Sehingga mengukur tingkat kesadaran keamanan siber khususnya terhadap serangan phishing perlu dilakukan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa tingkat kesadaran keamanan siber mahasiswa FTTI Universitas Jenderal Achmad Yani. Penelitian ini menggunakan metode penelitian berupa uji phishing test dan juga observasi menggunakan kuisioner online berdasarkan pada model faktor Technology Threat Avoidance Theory (TTAT). Berdasarkan analisis dan pengujian phishing test dan juga kuisioner online dari populasi sempel menunjukan bahwa sampel berada di level kesadaran buruk. Sedangkan analisis faktor pengaruh keamanan siber menggunakan metode analisis MANOVA menunjukan bahwa hasil nilai sig.>0.05 sehingga h0 ditolak. Berdasarkan pada hasil penelitian disimpulkan bahwa mahasiswa FTTI masih rentan terhadap serangan phishing. Analisis faktor menggunakan metode MANOVA menunjukan bahwa faktor terikat mempengaruhi tingkat kesadaran keamanan siber responden tapi tidak terdapat perbedaan yang signifikan diantara faktor terikat.
Kata kunci: Phishing, Keamanan Siber, Technology Threat Avoidance Theory, Manova, Ancaman Siber
Penulis:
- Indah Daila Sari
- Dedy Hariyadi
- Rama Sahtyawan
- Netania Indi Kusumaningtyas